KECANDUAN VIDEO GAME SEBAGAI PENYAKIT MENTAL

KECANDUAN VIDEO GAME SEBAGAI PENYAKIT MENTAL

GUMILAR 03-08-2017 136
Hypnotherapi Cocok untuk Menyembuhkan Penyakit Mental Kecanduan Game, Selain Penggunaan Obat-obatan. ***(Foto Diperankan Model: Fiqri Nurul Firdaus, Gifary Pawanteh, & Hypatia Gahara)

Meski memiliki dampak positif, video game juga bisa membuat kecanduan  sebagai penyakit mental. Apa alasannya?

(GUMILAR.NET, 30/12/2017) – Untung rugi video games terus menjadi hal seru untuk digali dan dibicarakan. Video game, khususnya game aksi, disebut dapat meningkatkan kemampuan kognitif otak, seperti persepsi, atensi, dan waktu reaksi.

Hal ini seperti yang termuat dalam jurnal Psychological Bulletin yang terbit 27 November 2017. Meski memiliki keuntungan, namun bermain video game secara obsesif ternyata dapat menyebabkan kecanduan dan berubah menjadi gangguan kesehatan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan gangguan karena video game atau gangguan permaian ke dalam daftar penyakit mental atau gangguan perkembangan saraf pada 2018.

Hal ini merujuk dalam draft beta dari International Classification of Diseases ke-11 (ICD-11) yang mendefinisikan kelainan tersebut sebagai pola perilaku persisten atau berulang.

ICD digunakan oleh tenaga kesehatan profesional global dan berfungsi sebagai standar Internasional untuk menentukan kondisi kesehatan dan penyakit.

Dalam draft ICD-11 disebut bahwa pola perilaku seperti itu memiliki tingkat keparahan yang cukup untuk menghasilkan gangguan signifikan pada beberapa lingkungan. Meliputi area fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau bidang penting lainnya.

Hal ini dilandasi oleh peningkatan kematian mendadak dan menurunnya fisik berkaitan dengan game dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2014, seorang wanita China berusia 27 tahun meninggal mendadak setelah bermain video game selama lebih dari 10 jam.

Selanjutnya, pada 2015 seorang remaja Rusia berusia 17 tahun koma dan akhirnya meninggal seelah bermain video game terus menerus selama 22 hari tanpa tidur dan makan.

Dalam draft tersebut dijelaskan, kelainan pada permainan ditandai oleh gangguan kontrol dengan peningkatan prioritas pada permainan meski konsekuensinya negatif.

ICD-11 baru membahas deskripsi klinis gangguan permainan karena video game, belum membahas pencegahan dan pengobatannya.

Di Pondok Pesantren Nurul Firdaus, beralamat Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat, pasien Kecanduan Game harus menjalani proses tindakan terapi kejiwaan, melalui cara alternatif mengatasi Gangguan Mental Kecanduan Game dengan hypnotherapi dan ruqyah syar’iyyah serta penanaman mental sipiritual, sehingga pengawasan-obsevasi dan tindakan terapi yang dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dengan kata lain perawatan pasien dengan intensif dan sistemik.

Program Pesantren Rehabilitasi Mental/Gangguan Mental Kecanduan Game hanya selama 04 (empat) bulan atau 120 hari kerja, dengan biaya total hanya Rp 24.500.000,- (dua puluh empat juta lima ratus ribu rupiah), biaya tersebut belum termasuk biaya makan/minum pasien.

Jadwal Kegiatan Santri Bina (Pasien) Pesantren Rehabilitasi Setiap Hari Selama 120 hari kerja sebagai berikut:

  1. Pukul 07.00 – 13.00 WIB Rehabilitasi Sosial dan Life Skill;
  2. Pukul 13.00 – 15.00 WIB Istirahat Siang;
  3. Pukul 15.00 – 17.00 WIB Belajar Pendidikan Keagamaan Dasar dan Lanjutan;
  4. Pukul 17.00 – 18.00 WIB Rehabilitasi Sosial;
  5. Pukul 18.00 – 21.00 WIB Belajar Pendidikan Keagamaan Dasar dan Lanjutan;
  6. Pukul 21.00 – 02.00 WIB Istirahat Malam;
  7. Pukul 02.00 – 03.00 WIB Mandi di Sepertiga Akhir Malam dan Sholat Malam;
  8. Pukul 03.00 – 04.00 WIB Istirahat;
  9. Pukul 04.00 – 05.30 WIB Belajar Pendidikan Keagamaan Dasar & Lanjutan.***

———————————————————Melayani Hypnotherapi, Hypnotis Training, dan Ruqyah Syar’iyyah Setiap Hari Sabtu dan Minggu. Hubungi: Dr.Gumilar,S.Pd.,MM.,CH.,CHt.,pNNLP, Contact Person HP. 081323230058.**

TONTON VIDEO CIRI-CIRI KECANDUAN GAME BERIKUT INI.

Pos terkait

banner 468x60