Praktek Perdukunan dan Ciri-cirinya

(CIAMIS,18/08/2016). Pada saat kita sudah putus asa dengan penyakit fisiologis dan atau psykologis karena tidak kunjung sembuh. Atau bolak balik ke dokter masih tetap sakit, dan upaya lain juga tetap menderita sakit. Hingga Anda mencari pengobatan menggunakan jasa pengobatan alternatif praktek perdukunan. Allah SWT sudah jelas melarang umat Islam melaksanakan praktek perdukunan.

Inilah Ciri-ciri dukun:

1. Menanyakan nama pasien dan nama ibunya;
2. Meminta salah satu dari beberapa benda bekas yang pernah menempel dalam diri pasien;
3. Terkadang meminta hewan dengan kriteria tertentu untuk disembelih dengan tidak menyebut nama Allah SWT padanya kemudian dilemparkan ke tempat tertentu atau dikubur di tempat-tempat tertentu;
4. Menuliskan mantra yang tidak dapat difahami berupa huruf terputus-putus di sebuah kertas (jimat) atau di lempengan tembikar putih, lalu menyuruh pasien melarutkan dan meminumnya;
5. Memakai isim (tulisan Arab berupa mantra bahkan Al-Qur’an yang tulis sungsang sebagai penangkal perlindungan atau dianggap mendatangkan berkah tertentu);
6. Menyuruh pasien untuk mengurung diri di suatu ruangan yang tidak dimasuki sinar matahari untuk beberapa waktu tertentu;
7. Menyuruh pasien untuk tidak menyentuh air untuk waktu tertentu;
8. Memberi sesuatu pada pasien untuk ditimbun dalam tanah, di halaman rumah atau ditempel di rumah;
9. Memberi pasien beberapa kertas untuk dibakar dan mengeluarkan asap;

   

10. Berkomat-kamit dengan kata-kata yang tidak dipahami;
11. Terkadang si Penyihir memberi tahu pasien nama dan kampung halaman pasien tersebut. Serta permasalahan yang dikemukakannya;
12. Meminta mahar atau tarif tertentu yang tidak boleh dikurangi, atau tarif yang menyulitkan ummat;
13. Memakai mediasi manusia atau mentransfer penyakit ke hewan;
14. Mengeluarkan jin dengan jin lagi. Atau mengobati pasien dalam kondisi kerasukan jin. Jadi terapis kerasukan dan terkadang terlihat berantem dengan mahluk yang tidak terlihat;
15. Menyuruh mandi dengan bunga tujuh rupa, mandi dari air tujuh sumur, mandi dari tujuh mata air yang berbeda, atau tujuh lautan;
16. Memberi amalan over dosis (ribuan hingga puluhan ribu) disertai puasa tertentu yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah;
17. Melakukan pelecehan sexual, semisal memandikan pasien ditempat khusus, dll.

Menggunakan jasa dokter, dukun, atau lainnya tergantung pada pilihan dan keyakinan Anda. Ruqyah syar’iyyah salah satu metode yang dicontohkan Rosulullah perlu Kita pelajari dan mengamalkannya untuk alternatif membentengi dan penyembuhan penyakit yang kita derita.***