HINDARI PUBBING

HINDARI PUBBING

Sedang diterafi

(CIAMIS, 29/05/2018). — Dampak teknologi digital terhadap gangguan jiwa menjadi salah satu ancaman yang nyata untuk setiap manusia.

Primadona di kota-kota besar, ponsel sebagai gawai merupakan keharusan sebab tuntutannya sangat tinggi.

Akan tetapi dampak teknologi digital sangat berpengaruh terhadap kejiwaan. Hasil riset mengungkapkan pengguna facebook dan instagram mayoritas pria dewasa. Kemudian hasil riset kejiwaan ada temuan baru dimana orang yang memiliki gangguan jiwa baru itu diakibatkan oleh perilaku baru akibat media sosial.

Jenis Gangguan Jiwa Akibat Gawai & Medsos diantaranya pubbing.

Phubbing adalah istilah sibuk main handphone dan mengabaikan orang dihadapan kita, itulah yang terjadi, pola antisocial.

Enam tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.

Kata tersebut adalah phubbing. Yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.

Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam kamus bahasa Inggris di berbagai negara.

Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget.

Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.

Ketergantungan yang berlebihan pada gawai & medsos bisa menimbulkan penyakit kejiwaan seperti: nomophobia, cyberchondria, adiksi medsos, phobosocial, pornografi, dan lainnya.

Rehabilitasi untuk pasien gangguan jiwa akibat gawai & medsos diantaranya bisa melalui metode/teknik tergantung penyebabnya:

  1. Pemberian obat-obatan dari psikiater dengan standar keamanan yang berlaku, dan obat obatan ini akan ditarik sedikit demi sedikit dengan pengawasan ketat;
  2. Ruqyah syar’iyyah atau Qur’an Healing atau Islamic Exocist adalah metode terapi mendengarkan Ayat suci Al-Qur’an yang berfungsi stimulasi otak secara simultan, secara medis dapat dibuktikan bahwa ruqyah syar’iyyah dapat merangsang jaringan syaraf diseluruh tubuh hingga ke otak dan juga dengan izin Allah keberkahan Qur’an, mukjizat itu akan datang;
  3. Bekam atau hijamah-atau cupping blood berfungsi mengeluarkan toksin dalam darah, mencegah penggumpalan darah, memperbaiki organ tubuh dan bekam pada titik kepala dapat memperbaiki fungsi jaringan syaraf otak;
  4. Terapi shalat/ibadah khusyu, berfungsi menstabilkan emosi, fokus dan ketenangan serta kedekatan pada Allah;
  5. Totok syaraf bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi darah dan memastikan jaringan sayaf tubuh bekerja maksimal;
  6. Akupunktur stimulasi otak dan perbaikan fungsi organ tubuh, secara sistematis;
  7. Herbalogi adalah terapi herbal terstandar;
  8. Hypnotherapi dengan mengekplorasi pikiran bawah sadar dan memberikan sugesti positif memperbaikan kelainan psikologis;
  9. Rehabilitasi psikologis dengan metode terapi pendekatan persuasif-kognitif, memperbaiki mental, memperbaiki perilaku dengan kedisiplinan mengenalkan kembali hak dan tanggung jawab, sehingga terapi ini mampu membentuk dan stimulasi perilaku normal.

Di Pondok Pesantren Nurul Firdaus, beralamat Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat,  pasien  gangguan jiwa akibat gawai & medsos harus menjalani proses tindakan terapi kejiwaan, melalui cara alternatif mengatasi gangguan jiwa dengan hypnotherapi dan ruqyah syar’iyyah serta penanaman mental sipiritual, sehingga pengawasan-obsevasi dan tindakan terapi yang dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dengan kata lain perawatan pasien dengan intensif dan sistemik.

Program Pesantren Rehabilitasi Mental   gangguan jiwa akibat gawai & medsos selama 04 (empat) bulan atau 120 hari kerja.

Jadwal Kegiatan Santri Bina (Pasien) Pesantren Rehabilitasi Setiap Hari Selama 120 hari kerja sebagai berikut:

  1. Pukul 07.00 – 13.00 WIB Rehabilitasi Sosial dan Life Skill;
  2. Pukul 13.00 – 15.00 WIB Istirahat Siang;
  3. Pukul 15.00 – 17.00 WIB Belajar Pendidikan Keagamaan Dasar dan Lanjutan
  4. Pukul 17.00 – 18.00 WIB Rehabilitasi Sosial;
  5. Pukul 18.00 – 21.00 WIB Belajar Pendidikan Keagamaan Dasar dan Lanjutan;
  6. Pukul 21.00 – 02.00 WIB Istirahat Malam;
  7. Pukul 02.00 – 03.00 WIB Mandi di Sepertiga Akhir Malam dan Sholat Malam;
  8. Pukul 03.00 – 04.00 WIB Istirahat;
  9. Pukul 04.00 – 05.30 WIB Belajar Pendidikan Keagamaan Dasar & Lanjutan.***

Melayani Hypnotherapi, Hypnotis Training, dan Ruqyah Syar’iyyah Setiap Hari Sabtu dan Minggu.Hubungi: Dr.Gumilar,S.Pd.,MM.,CH.,CHt.,pNNLP, Contact Person HP. 081323230058.***

Pos terkait

banner 468x60