PENGHINAAN || Retno Triani Soekonjono || Psikolog

Retno Triani Soekonjono
Retno Triani Soekonjono
Retno Triani Soekonjono

(CIAMIS, 17/01/2022). Menurut cerita, ketika sedang belajar hukum di University College, London, Mahatma Gandhi sering menerima penghinaan atau ujaran kebencian dari seorang profesor yang bernama Peter, yang kurang menyukai Gandhi
Namun Gandhi selalu dengan tenang bisa “membalikkan” keadaan, sehingga profesor Peter justru menjadi kelihatan bodoh dihadapan Gandhi.

Di Indonesia, bahkan presiden Jokowi sering mengalami penghinaan. Namun presiden Jokowi memiliki strategi jitu menghadapi penghinaan yang dialami dengan merendahkan diri serendah-rendahnya, tidak melawan dan fokus perhatian pada bekerja sebaik-baiknya.

Apa psikologi yang mendasari penghinaan ?

Penghinaan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengurangi status sosial penerima dan mengangkat status relatif si penghina.

Menurut Yiannis Gabriel, Profesor Teori Organisasi di Universitas Bath, penghinaan melibatkan dua pihak, pelaku dan target, dan mungkin penonton. Tidak ada penghinaan tanpa pelaku atau pihak yang dihina.

Menurut Gabriel : ” Penghinaan dapat berupa verbal, yang terdiri dari makian yang mengejek, kata-kata kasar, stereotip negatif, atau sumpah serapah.
Meskipun Anda tidak memiliki kendali atas apa yang orang lain pikirkan atau lakukan, Anda dapat memiliki kekuatan penuh atas reaksi Anda jika Anda dapat menjaga perasaan Anda dan tetap fokus”.

Biasanya tema-tema yang dipakai untuk menghina orang adalah :
ketidakberhargaan, kebodohan, kebejatan, dan keanehan.

Ada beberapa alasan orang menghina:

1. Rasa Tidak Aman.
Dalam kehidupan ada beberapa orang yang merasa “tidak aman”. Oleh karena itu mereka merasa perlu dan butuh mengontrol orang lain dan mereka hanya dapat memperoleh kebutuhan tersebut dengan merendahkan, menghina dan berkomentar kasar pada orang lain.

2. Kecemburuan.
Kecemburuan adalah motif yang sangat penting bagi seseorang untuk mengejek orang lain. Orang yang cemburu merasa bahwa mereka tidak mendapatkan pujian yang cukup untuk apa yang mereka lakukan dan itulah sebabnya mereka ingin menjatuhkan orang lain.

3. Kemarahan.
Penghinaan sering dimotivasi oleh kemarahan karena status yang tidak aman.

Bagaimana menghadapi penghinaan langsung ?

1. Lakukan kontak mata. Hadapi si penghina tanpa kehilangan kekuatan.

2. Ambil alih situasi
Jangan biarkan si penghina memanipulasi Anda atau mengendalikan perasaan Anda. Ingatlah bahwa sasaran penghinaan adalah membuat Anda emosi.

3. Jaga komunikasi minimal.
Pastikan komunikasi Anda sederhana, pilih kata-kata yang tepat dan _to the point_. Jangan berikan lebih banyak bahan untuk menghina kepada penghina Anda.

4. Pergi
Jika si penghina benar-benar agresif, segera tinggalkan dia.

Langkah-langkah tersebut telah dilakukan oleh Mahatma Gandhi ketika menghadapi profesor Peter yang menghinanya.

Namun saat ini bagi mereka yang senang menyebarkan hinaan, internet adalah lingkungan yang sempurna, karena bisa berlindung dengan anonimitas dan ketidak pastian konsekuensi yang akan diterima.
Maka saran presiden Jokowi untuk tidak melawan penghinaan adalah saran yang tepat.

“Pertama mereka mengabaikan Anda, maka mereka menertawakan Anda, maka mereka melawan Anda, maka Anda menang” Mahatma Gandhi**

Pos terkait

banner 468x60