RATNAKU SAYANG || Part-5 || SUSUK PEMBAWA PETAKA || Retno Triani Soekonjono || Psikolog

RATNAKU SAYANG || Part-5 || SUSUK PEMBAWA PETAKA || Retno Triani Soekonjono ||
Psikolog

QS. Fatir Ayat 6:
Psikolog

اِنَّ الشَّيۡطٰنَ لَـكُمۡ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوۡهُ عَدُوًّا ؕ اِنَّمَا يَدۡعُوۡا حِزۡبَهٗ لِيَكُوۡنُوۡا مِنۡ اَصۡحٰبِ السَّعِيۡرِؕ

Innash shaitaana lakum ‘aduwwun fattakhizuuhu ‘aduwwaa; innamaa yad’uu hizbahuu liyakuunuu min ashaabis sa’iir

Terjemahan Arti : Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

Ratna harus menjalani operasi besar-khusus karena lubang usus yang menyambung dengan lambung buntu. Sebelum dioperasi, sebagai prosedur baku harus dilakukan foto Rontgen.
Saya “heran” mengapa saya dipanggil oleh dokter ahli Radiologi untuk menghadap beliau. Ternyata dari
hasil foto Rontgen pada tubuh Ratna di bagian Wajah, Leher, Dada, Perut menunjukkan adanya Susuk dalam jumlah yang relatif banyak sampai lebih dari duapuluh.

👽 SUSUK

Susuk adalah sebuah benda yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mendapat kelebihan tertentu.
Biasanya susuk berbentuk seperti berlian, intan, jarum emas, dan lain-lain.
Susuk biasanya digunakan untuk menambah pesona atau daya pikat.

Selain itu, orang juga menggunakan susuk untuk menambah kepercayaan diri dan membuang sial.
Dimasukkan ke dalam tubuh manusia melalui transfer energi oleh “orang pintar”.
Salah satu ciri yang paling terlihat dari orang yang menggunakan susuk adalah tampilan fisik yang lebih cantik bagi wanita dan berwibawa bagi pria.
Pengguna susuk dipercaya lebih mudah kerasukan mahluk halus daripada orang lain yang tidak menggunakan susuk.
Hal itu dikarenakan energi dari dalam tubuhnya bersifat negatif, sehingga menarik energi negatif di sekitarnya.
Pengguna susuk dipercaya dilindungi oleh JIN JAHAT.

Dengan begitu, energi dari jin itu akan mempengaruhi spiritual pengguna susuk.
Hal inilah yang menyebabkan orang yang pasang susuk menjadi malas beribadah.
Susuk banyak dijual di Tokopedia dan toko lsin. Macam2 harganya, yang terbuat dari emas seperti yang ada dalam tubuh Ratna harganya sekitar 299 rb rupiah/biji.

Dengan rasa kaget dan ingin tahu saya kembali kekamar Ratna. Saya tanyakan perihal Susuk tersebut pada Ratna.

Ratna tidak terkejut dan mengakui bahwa yang memasukkan Susuk kedalam tubuhnya adalah Ibu S ahli kecantikan sekaligus paranormal temannya sejak dari Surabaya kemudian tinggal bersama di Jakarta dan bertemu kembali di Bali.
Saya tanya pada Ratna apakah Ia tahu maksud pemasangan Susuk dan apa yang ada “didalam” susuk. Ternyata Ratna HANYA TAHU bahwa pemasangan Susuk dimaksudkan untuk menambah sinar kecantikan Tujuannya agar lebih percaya diri, mudah bergaul dan “enteng jodoh”.

Pemasangan Susuk biasa dilakukan oleh wanita yang ingin kelihatan cantik menarik, pebisnis yang ingin sukses, bahkan beberapa Atlit agar tenaganya bertambah.

Ratna TIDAK TAHU apa “Isi Susuk” , dampak negatif dari pemasangan Susuk dan berapa jumlah Susuk yang ada didalam tubuhnya.
Ratna terbujuk oleh rayuan Bu S yang ternyata ahli memasang Susuk, Ia memberi sejumlah uang dan pemasangan Susuk pada dirinya dilakukan sejak di Surabaya setelah ayahnya meninggal ( sekitar th 2000) dan diteruskan ketika Ibu S tinggal di rumah Ratna di Jakarta setelah Ratna kembali ke Indonesia dari Canada dan dilanjutkan lagi saat Ratna ke Bali. Ratna merasa perlu memasang Susuk ketika badannya lemah dan menjadi lebih fit setelah memasang Susuk. Susuk ibarat “vitamin” spiritual atau vitamin yang berhubungan dng atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).
Tidak heran bila jumlah Susuk yang ada dalam tubuhnya sangat banyak.

Atas dasar adanya Susuk dalam jumlah yang relatif banyak (terlihat dari hasil rontgen) dokter Radiologi menganjurkan agar saya mendatangkan seorang ustad/ustadzah untuk berdoa di RS, terutama saat Ratna di operasi di depan pintu kamar operasi,
karena sifat Susuk yang diantaranya membuat orang kebal akan benda tajam.

Saya mendatangkan sepasang suami isteri (ustad dan ustadzah) dari luar kota dan langsung mengaji dan berdoa di kamar Ratna.
Ketika sedang berada di kamar sebelum dioperasi sambil membaca doa dan mengaji, tiba-tiba Ratna mengaduh kesakitan dan memegang perutnya, dibagian Lambung. Ustadzah langsung meletakkan tangannya diatas perut Ratna dan terus berdoa dibantu oleh ustad suaminya. Ratna makin berteriak mengaduh, dan minta ampun.
Ustad dan Ustadzah tersebut langsung berkata “Keluar kamu.. pergi”..berulang-ulang, dan Ratna beberapa kali mengaduh kesakitan dengan suara yang berbeda , sampai akhirnya diam walaupun tangan ustadzah masih diatas perutnya.

Setelah proses pengusiran jin jahat selesai, Ratna kembali tenang.
Saya bertanya pada ustadzah apa yang terjadi ?Ternyata ada orang yang ingin menyakiti Ratna dengan kekuatan gaib Jin jahat untuk mengikat usus Ratna. Oleh karena itu setiap “ikatan dikencangkan” oleh jin jahat maka Ratna berteriak kesakitan.
Saya tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa memohon pada Allah agar operasi besar-khusus pada Ratna besok berjalan lancar.
Alhamdulillah operasi pemotongan sebagian lambung dan usus besar selama 4 jam sukses.

Setelah menjalani operasi berat khusus pada tahun 2012 untuk memotong sebagian lambung dan usus besar, Ratna mulai bisa makan seperti biasa.

Ratna mengajukan gugatan cerai pada suaminya karena suaminya kabur dan tidak bertanggung jawab. Putusan cerai dilakukan tanpa kehadiran suaminya. Kemudian
Ratna pindah ke rumah saya dan kami mulai hidup normal seperti layaknya ibu dan anak, pergi bersama atau makan bersama direstoran, dan pergi ke psikiater secara rutin setiap bulan untuk konsultasi dan minta obat.
Dengan doa kami bersama saya dan Ratna pernah mengeluarkan 5 susuk dari wajah dan lengan.

Setelah kondisi normal kami lupa akan keberadaan Susuk yang ada dalam tubuh Ratna. Kami lebih konsentrasi pada pengobatan medis untuk Schizophrenia yang dideritanya.

Namun kebahagiaan tersebut tidak lama, pada tahun 2018 (6 tahun setelah operasi lambung) Ratna berperilaku “aneh” lagi.
Ia merokok sebanyak 5 bungkus sehari, minum air langsung dari kran tanpa dimasak, malas keluar rumah dan bahkan ke dokter Ratna “menyuruh” saya.
Kebiasaan marah muncul kembali bila saya tidak memenuhi permintaannya.
Kondisi rumah menjadi tidak nyaman, abu rokok dimana-mana kamar tidur berantakan dsb.
Karena selama ini kami terus konsultasi dengan Psikiater dan Ratna tetap RAJIN minum obat, maka Psikiater menganjurkan agar Ratna di rawat kembali di rumah sakit khusus agar bisa tenang.
Kali ini saya memilih RS khusus di daerah Tangerang yang terkenal dengan programnya yang bagus namun tarifnya sangat mahal,
sebulan sebesar 14-15 juta untuk psikiater, dokter umum dan biaya- biaya lainnya.

Yang paling memilukan, setiap kali Ratna harus masuk RS Khusus baik yang di Jakarta maupun di Tangerang, selalu dilakukan dengan paksa.
Ambulance RS datang disertai 3 perawat laki-laki dan 1 perawat wanita. Apabila Ratna tidak berhasil dibujuk dengan rayuan untuk ikut ke RS, maka dilakukan pemaksaan.
Ratna dipegang oleh 3 perawat laki-laki dan kemudian disuntik oleh perawat perempuan agar tenang. Tentu saja Ratna menangis dan memohon pada saya untuk tidak dibawa pergi. Bahkan pernah Ratna memegang baju saya dan tidak mau melepaskannya dengan tujuan agar saya juga ikut bersama dia ke Rumah Sakit.
Hati ibu mana yang tidak sedih dan pilu melihat anaknya diperlakukan seperti itu, tetapi saya maklum bahwa cara tersebut sudah sesuai prosedur demi kepentingan Ratna.
RATNA HARUS DIOBATI SECARA MEDIS DIRUMAH SAKIT KHUSUS PENDERITA SCHIZOPHRENIA !!
Saya terpaksa menjual apa yang bisa dijual demi Ratna dan saya selalu berdoa pada Allah SWT untuk kesembuhan Ratna setiap sholat wajib dan sunah. Hal tersebut juga telah saya lakukan ketika saya menjalankan ibadah umroh tahun 2004 dan ibadah haji pada tahun 2012.

Sudah 14 (EMPAT BELAS) tahun Ratna divonis sakit Schizophrenia, sayapun sudah lelah fisik dan mental karena umur yang makin bertambah tua (diatas 70 tahun). Meskipun saya paikolog saya mengalami depresi berat, sampai pernah terpikir untuk bunuh diri atau sebaliknya membunuh anak saya secara perlahan dengan obat agar Ia tidak menderita terlalu lama.
Tetapi Syukur Alhamdulillah hal tersebut tidak pernah terjadi karena saya selalu mohon bimbingan Allah dan tetap tawakal dalam menghadapi cobaanNya.

Dampak psikologis nya, saya menjadi mudah tersinggung, dan menurut teman-teman saya tidak bisa diajak komunikasi dengan wajar. Selalu sinis dan cepat marah. Saya juga keluar dari beberapa group WA, karena setiap kali saya membaca informasi atau melihat foto teman-teman yang berbahagia dengan anak cucu saya merasa sangat sedih.
Teman-teman tidak tahu bahwa saya juga kesulitan untuk mengendalikan perasaan saya, saya “iri” pada teman-teman yang bisa bahagia bersama keluarga.
Keinginan saya sederhana HANYA ingin pergi berdua dengan Ratna ke mall atau rekreasi, ingin melihat Ratna sukses seperti anak teman-teman saya.

Namun Allah belum mengabulkan permintaan saya dan masih ingin menguji tingkat keimanan saya…
Puncak cobaan dan ujian Allah akan saya lanjutkan di tulisan berikutnya…***

Pos terkait

banner 468x60