ANDA KELUAR || Retno Triani Soekonjono || Psikolog

ANDA KELUAR || Retno Triani Soekonjono ||
Psikolog

(CIAMIS, 15/02/2022). Anggota DPR RI kembali mengusir relasi kerjanya dari ruang rapat di gedung Parlemen Jakarta.
Kali ini, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Silmy Karim yang diusir dari ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senin (14/2/2022).
Silmy Karim diusir dari ruang rapat setelah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi berdebat panas dengan Silmy dalam agenda rapat tersebut.

Kejadian serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Terlepas dari topik yang menyebabkan pengusiran, tampak jelas adanya nuansa kemarahan dalam kejadian tersebut.

Kemarahan memberi sinyal pada tubuh untuk bersiap menghadapi pertengkaran. Reaksi ini umumnya diklasifikasikan sebagai “lawan atau lari.”
Saat marah, adrenalin dan hormon lain dilepaskan ke dalam aliran darah. Kemudian tekanan darah naik, jantung berdetak lebih cepat, dan nafas lebih cepat.

Jika seseorang menghadapi banyak masalah dalam hidup, Ia akan lebih mudah marah daripada biasanya, atau marah pada hal-hal yang tidak penting.
Hal ini disebabkan karena stres yang dialaminya.

Jika ada situasi tertentu yang membuat seseorang merasa marah, tetapi Ia tidak mampu mengungkapkan kemarahannya secara langsung atau menyelesaikannya, maka kemungkinan Ia akan mengungkapkan kemarahan itu di lain waktu pada lain orang.

Seseorang mungkin mengalami kemarahan jika mereka merasa:
• diserang atau diancam;
• ditipu;
• frustrasi atau tidak berdaya;
• diperlakukan tidak adil;
• tidak dihormati.

Ketika seseorang dalam kondisi marah maka walaupun ia memiliki Inteligensi (IQ) yang tinggi, pikiran rasionalnya bisa “dikalahkan” oleh emosinya.
Perilakunya bisa tidak terkendali karena ia menjadi emosional.
Hal tersebut jarang terjadi pada orang yang memiliki kecerdasan emosi (EQ) yang tinggi, karena ia bisa mengendalikan emosinya.

Apakah “memerintah” seseorang keluar dari ruangan adalah kata yang menunjukkan kemarahan atau sebaliknya menunjukkan suatu penghormatan?

Perintah adalah pernyataan situasional berdasarkan ketidaksetaraan kekuasaan. Sulit mengeluarkan perintah dengan lemah lembut dan penuh hormat.
Kata “keluar” bisa diawali dengan “silahkan” untuk memperlunak perintah,
tetapi tujuannya tetap mengusir atau menyuruh orang lain pergi secepat mungkin.

“Anda Keluar ” adalah frasa yang sangat informal. Konteksnya tergantung pada situasi dan nada suara orang yang memberi perintah . Menggunakan kata-kata tersebut sangat tidak pantas untuk situasi bisnis, atau formal seperti rapat digedung DPR karena bisa menyinggung perasaan dan merendahkan orang lain.

Sejak awal 2022, setidaknya sudah tiga kali anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengusir pimpinan lembaga mitra kerjanya.
Prestasi yang Luar biasa!

Kemana perginya tata krama anggota DPR…?

“Kesopanan adalah tanda martabat, bukan kepatuhan.” Theodore Roosevelt.***

Pos terkait

banner 468x60