MENGGORENG atau MEREBUS ? || Retno Triani Soekonjono || Psikolog

Megawati Minyak goreng langka

MENGGORENG atau MEREBUS ? || Retno Triani Soekonjono ||
Psikolog

Merdeka ! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Retno Triani Soekonjono

(CIAMIS, 22/03/2022). Kelangkaan minyak goreng yang kita alami, menimbulkan keresahan dan polemik.
Bahkan mantan presiden Megawati ikut prihatin akan kebiasaan ibu-ibu yang memproses makanan untuk disajikan di rumah hanya dengan cara menggoreng makanan.
Dianjurkan untuk merebus dan memakai cara lain untuk memproses makanan tanpa menggoreng.
Pernyataan ini justru menimbulkan reaksi dari netizen yang menganggap Ibu Megawati tidak memahami dan tidak peka akan kesulitan hidup rakyat kecil.

Megawati Minyak goreng langka

Apa kelebihan dan kekurangan Menggoreng atau Merebus makanan?

• MENGGORENG
Siapa yang berpikir untuk “menjatuhkan” makanan ke dalam minyak panas untuk menggorengnya? Siapa yang pertama kali menemukan penggorengan, dan kapan mereka menjadi bahan pokok di industri restoran?

Jawaban akan pertanyaan tersebut, bisa dibaca di artikel dari Fast Fix LLC Restaurant services.

• Sejarah Makanan Gorengan

Proses menggoreng makanan telah terjadi pada milenium ke-5 SM. Yang pertama kali menemukan penggorengan adalah orang Mesir tidak menyadari bahwa hal itu akan mengubah industri kuliner.

Makanan pertama yang digoreng adalah makanan penutup berupa adonan pastry yang digoreng dengan lemak, dapat dibaca dalam “History of Nutrition” oleh Jean-Louis Flandrin dan Massimo Montanari .

Setelah Mesir, negara-negara lain mulai mengikuti.
Pada awalnya bagi nenek moyang kita, menggoreng makanan adalah cara yang cepat dan mudah untuk menyiapkan makanan. Menggoreng juga merupakan cara mengawetkan makanan untuk dimakan di kemudian hari.

Selama abad pertengahan, makanan yang terbuat dari adonan yang diisi dengan daging, buah-buahan, dll., dan digoreng menjadi populer di seluruh Eropa. Selama abad ke-16, tempura menjadi populer di Jepang.
Pada tahun 1830-an, kentang goreng atau “French Fries” menjadi populer di Prancis dan Belgia.
Selanjutnya sampai hari ini, orang menjadi kreatif untuk menggoreng bermacam-macam makanan.

Dari keripik dan donat hingga ayam , kentang goreng , dan onion ring , makanan yang digoreng selalu digemari.
Faktanya tidak ada metode memasak lain yang menghasilkan warna kecoklatan yang renyah dan lezat sekaligus menjaga makanan tetap lembab dan empuk di bagian dalam, dan tahan lama selain dengan cara menggoreng.

Wajan penggorengan ditemukan di Mesopotamia kuno. Pada akhir 1800-an, peralatan masak “besi cor” digunakan secara luas, dan orang-orang dapat menyiapkan makanan yang digoreng di rumah mereka.

Industri restoran dan kuliner mendapat manfaat dari berkurangnya kebiasaan menggoreng dirumah sejak dapur menjadi satu dengan ruang makan, ruang kerja dan ruang tamu.
Orang-orang akan mendapatkan makanan gorengan mereka saat makan di luar.

Minyak untuk menggoreng bisa dihasilkan dari lemak yang sangat jenuh, seperti lemak dari hewan berbentuk padat pada suhu kamar.
Sedangkan lemak tak jenuh ganda, seperti minyak sayur dan canola, tetap cair pada suhu kamar.

Makanan yang digoreng dengan lemak jenuh tinggi memiliki permukaan yang lebih enak dan tidak terlalu berminyak dibandingkan makanan yang digoreng dengan lemak tak jenuh, karena lemak jenuh akan kembali membeku saat didinginkan.

Namun, lemak jenuh (hewani) dianggap kurang menyehatkan dibanding lemak tak jenuh ganda cair (nabati /tumbuhan)
karena dapat dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

Sebaliknya hampir semua minyak nabati adalah pilihan yang baik untuk menggoreng.

• MEREBUS

Secara ilmiah, mendidih adalah perubahan fase eksplosif antara keadaan cair dan gas. Di dapur, merebus adalah memasak makanan pada suhu yang relatif tinggi, dalam air atau cairan berbasis air lainnya.

Keuntungan

1. Rasa : Makanan rebus mempertahankan rasa alaminya, tanpa penambahan lemak atau minyak dalam menumis atau menggoreng.

2. Nutrisi : Merebus adalah cara terbaik untuk membuat kaldu daging dan sayuran yang lezat dan bergizi tinggi.

Kekurangan

Banyak vitamin yang larut dalam air dapat larut ke dalam cairan memasak selama proses perebusan. Jika Anda membuang cairan mendidih, Anda mungkin juga membuang banyak nutrisi.
Kekurangan lainnya, rasa dan beberapa warna mungkin hilang dan makanan menjadi berair dan lembek.

Sementara metode memasak lainnya lebih efektif menjaga kandungan nutrisi makanan. Mengukus, memanggang, dan menggoreng adalah beberapa metode memasak sayuran terbaik untuk mempertahankan nutrisi

Makanan yang biasa direbus :
Telur, Pasta, Kentang dan sayuran akar, sayuran hijau, biji-bijian dan beras.

Kembali ke pertanyaan awal, menggoreng atau merebus makanan?
Ternyata cara memasak dengan menggoreng atau merebus masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Cara pemrosesan makanan yang cocok bagi keluarga, pilihannya ada pada ibu-ibu Rumah Tangga dan tergantung situasi dan kondisi yang ada.
Namun, kedua cara terdebut diharapkan bisa dilakukan dengan mudah tanpa kendala dan hambatan.
Kebiasaan atau habit menggoreng makanan yang sudah dilakukan bertahun-tahun bahkan berabad-abad, akan sulit untuk ditiadakan, karena akan menimbulkan stres dan gangguan psikologis lainnya, terutama pada individu yang memiliki usaha di bidang kuliner.

“Kata-kata yang salah atau disalahpahami dapat menimbulkan bencana yang sama besarnya dengan tindakan tanpa berpikir yang tiba-tiba”. James Thurber.***

Pos terkait

banner 468x60