MACAM-MACAM RUQYAH || Sesuai dengan Tuntunan Syariat Islam

(Ciamis, 09/05/2022). Memahami macam-macam ruqyah dan ruqiyah seperti apa yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Terdapat dua macam jenis yakni ruqyah, yang pertama Ruqyah Syar’iyyah dan yang kedua Ruqyah Syirkiyah yang bertolak belakang dengan nilai-nilai atau pun ketentuan syar’i.
Bagaimana cara kita membedakan ruqyah yang diajarkan dalam nilai keislaman dan ruqyah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, berikut penjelasanya.
Ruqyah Syar’iyah adalah proses yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam, tidak menggunakan bantuan jin (hanya membacakan doa yang telah nabi ajarkan dan surat ataupun ayat Al Quran). Ruqyah ini dapat dilakukan oleh setiap orang mukmin dan ilmunya tidak boleh dirahasiakan.
Menurut Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, Ruqyah terbagi dua macam, ruqyah yang tidak ada unsur musyrik dan ruqyah yang terdapat unsur syirik. Ruqyah yang tidak ada unsur kemusyrikan ialah dengan membacakan isi Al Quran atau memohon perlindungan untuk pasien dengan nama juga sifat Allah. Cara ini dibolehkan, karena Rasulullah SAW pernah meruqyah dan juga nabi menyuruh melakukkan ruqyah.
Menurut As-Suyuthi, kesepakatan ulama-ulama terdahulu tentang dibolehkannya meruqyah jika terpenuhinya tiga syarat. Pertama, hendaknya dengan bahasa Arab atau yang diketahui maknanya, kedua dianjurkan melakukkannya dengan membaca Kitab Suci Al- Quran atau dengan nama dan sifat-Nya, ketiga harus diyakini bahwa ruqyah tersebut adalah takdir Allah sehingga tidak terpengaruh dengan sendirinya.
Cara melakukannya dibacakan lalu dihembuskan kepala pasien, atau membacakannya di air kemudian di berikan kepada yang sakit untuk diminum.
Ciri-ciri Ruqyah Syar’iyyah, yaitu:
1. Bacaan yang dilafalkan adalah Kalam Allah serta amalan-amalan yang disunahkan dari nabi.
2. Kejelasan dalam membaca doa agar diketahui maknanya.
3. Keyakinan dengan takdir Allah Swt bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya.
4. Tidak memliki sifat Isti’anah meminta pertolongan ke selain Allah.
5. Meninggalkan atau melepaskan benda-benda yang membuat kesyirikan.
6. Penanganan pasien lawan jenis cara pengobatannya harus sesuai dengan nilai-nilai syar’i.
7. Peruqiyah memiliki sifat dan ahlak yang terpuji.
Ruqyah Syirkiyah adalah ruqyah yang mengandung kemusyrikan. Ruqyah ini menggunakan bantuan jin, sementara bekerja sama dengan jin hukumnya haram.
Ruqyah syirkiyah biasanya dilakukan oleh dukun/paranormal, orang tua, orang pintar, dan bahkan juga sebagian kyai pun mempraktekkan Ruqyah ini.
Menurut Hasan Ismail, Ruqyah dalam Shahih Bukhari, (Surakarta: Aulia Press, 2006), halaman 11.
Ruqyah yang terdapat unsur syirik, dalam doanya meminta selain pada sang Khalik, memohon ataupun meminta pertolongan dan berlindungan kepada selain Allah, atau dengan membaca doa yang tidak bisa dimengerti makna dari bahasanya serta tidak dapat dipahami, yang menyebabkan ditakutkan adanya kesyirikan.
Berikut ini ciri-ciri Ruqyah Syirkiyah:
1. Bersekongkol dengan jin.
2. Pembacaan doa dan amalan oleh dukun atau pun paranormal yang berkedok kyai.
3. Meninggalkan Allah dalam kesembuhannya.
4. Mencampur ayat-ayat Al Quran dengan amalan-amalan kesesatan lain yang tidak diketahui maknanya.
5. Menggunakan sesajen dalam prosesnya.
6. Menggunakan peralatan dari benda yang digunakan menuju ke arah perbuatan syirik dan bid’ah.
7. Menahan jin untuk disiksa.
Wallahu ‘Alam Bisshowab.***