SEJARAH HYPNOSIS || Part-3 || Dari Zaman Pra-sejarah Sampai Zaman Modern

(CIAMIS, 13/03/2022). Secara etimologi, yaitu suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang asal usul bahasa, kata Hipnosis berasal dari mitologi Yunani kuno, ‘hypnos’, yaitu sosok seorang dewa tidur. Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan praktik yang berkaitan dengan fenomena trans, hipnosis dan hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai zaman modern.
Karena hipnosis adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu.
Hipnosis konvensional
Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode pengobatannya mulai beralih kepada client centered. Meskipun menggunakan metode client centered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih menggunakan gaya yang Authoritarian
James Braid
James Braid (1795–1860), seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia, dengan spesialisasi pada kondisi mata & otot. James Braid-lah yang pertama kali memperkenalkan istilah hipnosis/hipnotisme. Tahun 1843 Braid menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism“. Setelah menyimpulkan bahwa fenomena yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah Fenomena tidurnya saraf, Braid menyebut fenomena tersebut hipnotisme, singkatan dari neuro-hipnotisme. Hypnos sendiri merupakan nama Dewa Tidur & Mimpi dari Yunani.
Braid bekerja sama dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuro-psikolog yang memperkenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu mengasimilasikan pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari bahwa pengaruh fokus perhatian adalah untuk meningkatkan respon ideo-motor reflek.
Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”. Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hipnosis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi/fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.
James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama dan Bapak Hipnotisme Modern.
Ambroise-Auguste Liébault
Ambroise-Auguste Liébault (1864 – 1904) Merupakan pendiri dari Nancy School dan orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau building rapport antara Hypnotist dengan pasiennya.
Hippolyte Bernheim
Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liébault dan ikut mendirikan Nancy School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama tentang hipnosis berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.
Jean-Martin Charcot
Jean-Martin Charcot (1825 – 1893) adalah seorang ahli saraf dari Prancis yang tidak setuju terhadap ide Liébault dan Bernheim bahwa sugesti adalah faktor penting dari hipnosis. Charcot berpendapat bahwa hipnosis hanyalah manifestasi lain dari suatu histeria. Terjadi pertentangan antara dua pemikiran tersebut, dan sejarah pada akhirnya membuktikan bahwa pendapat Charcot salah dan Liébault dan Bernheim yang benar.
Pada masa inilah proses Post Hipnotic Suggestion dideskripsikan untuk pertama kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity dan memori/ingatan seseorang dibawah kondisi hipnosis. Mulailah terjadi pergeseran aplikasi hipnosis dari yang semula digunakan oleh para dokter bedah (untuk anastesia), kemudian diaplikasikan oleh para ahli saraf untuk kesehatan mental/psikologis. Hasil kerja & penelitian Charcot kemudian dilanjutkan oleh muridnya yaitu Pierre Janet yang mengungkapkan teori dissociation.
Sigmund Freud
Sigmund Freud (1856 – 1939) adalah neurolog asal Austria yang menemukan psikoanalisis. Konsep teori Sigmund Freud yang terkenal adalah tentang pikiran bawah sadar (unconscious mind) yang mengendalikan sebagian besar perilaku manusia.
Setelah mendengar tentang Liébault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud berkunjung ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias hypnotherapy, dan menekankan regresi hipnosis dan abreaction (katarsis) sebagai metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer Freud mengembangkan teknik abreaction therapy menggunakan hipnosis. Namun, karena sering gagal melakukan proses hipnosis terhadap pasien, Freud secara bertahap meninggalkan hipnotisme dan menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.
Penolakan Freud terhadap hipnosis menyebabkan kemunduran hipnosis dalam dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap populer pada masa itu.
Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:
Kongres Hipnotisme Internasional yang pertama pada tanggal 8-12 Agustus 1889
Pada tahun 1892 British Medical Association mengesahkan penggunaan hipnosis untuk terapi dan menolak teori mesmerisme dalam acara meeting tahunan BMA.***