RATNA KU SAYANG || Part-11 || RUQYAH SYAR’IYYAH DI RUMAH SAKIT || Retno Triani Soekonjono || Psikolog
(CIAMIS, 06/02/2022). Surat Al-Anfal Ayat 29: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū in tattaqullāha yaj’al lakum furqānaw wa yukaffir ‘angkum sayyi`ātikum wa yagfir lakum, wallāhu żul-faḍlil-‘aẓīm
Terjemah Arti: “Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
🎇 Ruqyah Syar’iyyah di Rumah Sakit
Hari Jum’at, 21 Januari 2022, adalah hari yang sibuk bagi Saya.
Setelah Ratna mendapat kamar kelas 1, dan melengkapi keperluan Ratna untuk menginap di RS, saya mencari hotel untuk menginap selama di Tasikmalaya.
Pukul 17.00 WIB setelah mandi dan sholat, saya berangkat ke RS kembali.
Ratna kelihatan tenang, matanya sekali-sekali membuka sedikit.
Selepas magrib, bapak G pemilik pesantren datang menjenguk Ratna. Beliau mengajak saya untuk bersama-sama meruqyah Ratna.
Saya sendiri belum pernah melihat orang meruqyah apalagi melakukannya.
Namun beliau meyakinkan saya bahwa Ruqyah seorang ibu pada anaknya adalah Ruqyah Syar’iyyah yang paling dahsyat dan ampuh untuk mengusir jin yang mengisi susuk yang ada dalam tubuh anaknya.
Saya hanya mengikuti membaca doa bagian-bagian tertentu, antara lain mengucapkan Alfatihah 100 x, Al Ikhlas 100 x, Annas 100 x,
Al Falaq 100 x, Ayat Kursi 100 x dll.
Inti dari Ruqyah yang kita lakukan adalah mengusir jin yang ada dalam susuk ditubuh Ratna dan MEMOHON pada Allah, bila Ratna harus sembuh, sembuhkan, namun bila hendak dipanggil pulang, lakukanlah dengan segera agar Ratna tidak terlalu menderita.
Posisi kami disamping kiri dan kanan Ratna.
Setelah selesai melakukan Ruqyah, saya diminta untuk membasuh tubuh Ratna dengan air mineral yang dipegang pemilik pesantren dan telah ditiupkan doa selama Ruqyah dilakukan.
Setelah tubuh Ratna selesai saya basuh dengan air doa, Bapak G memegang tasbih diatas Ratna, namun ujung tasbih menyentuh tubuh Ratna. Ujung tasbih digeser perlahan mulai dari ujung kaki ke ujung kepala Ratna dan ketika ujung tasbih menyentuh bagian kaki dan perut Ratna, kaki dan perut Ratna bergerak-gerak sedikit tak beraturan.
Hal tersebut menandakan bahwa masih ada jin yang tinggal di bagian tubuh Ratna, sehingga kami melakukan Ruqyah lagi.
Setelah selesai meruqyah ke dua kalinya, hal yang sama dilakukan oleh bapak G untuk mengetahui apakah masih ada jin ditubuh Rstna namun tidak ada bagian tubuh yang bergerak.
Saya ulangi membasuh tubuh Ratna dengan air doa sambil mengucapkan “Allahu Akbar” terus menerus.
Pukul 22.00 WIB saya pulang ke hotel untuk istirahat, Ratna dijaga oleh 2 ( dua) orang ibu dari pesantren.
Hari Sabtu pagi Tanggal 22 Desember 2022, saya kembali ke RS dan dari pengamatan saya, Ratna tampak lebih bersih dari kemarin.
Siang hari Dokter datang mengunjungi Ratna, setelah memeriksa Ratna, dokter mengatakan bahwa kondisi Ratna belum menunjukkan perbaikan, bahkan kondisi jantungnya makin menurun.
Saya tetap membasuh tubuh Ratna dengan air doa, setiap ada kesempatan.
Sabtu sore, seorang Ustad dari pesantren datang bertujuan meruqyah lanjutan untuk Ratna bersama Saya.
Sama dengan Ruqyah hari Jum’at sebelumnya, saya harus mengikuti membaca ayat-ayat suci Al Qur’an ratusan kali.
Setelah selesai di Ruqyah Syar’iyyah, saya ulangi membasuh tubuh Ratna dengan air doa.
Ratna tetap tenang seperti tidur.
Doa terus saya bisikkan di telinga Ratna dan saya mengatakan:
“Adik, mama mencintaimu namun Allah lebih mencintaimu. Ikuti perintah-Nya.
Mama ikhlas menerima apapun yang menjadi pilihan-Nya. Allahu Akbar. ..Allahu Akbar.. Allahu Akbar.
Selamat malam anakku, selamat tidur, mama nanti pulang ke hotel untuk istirahat. Besok pagi mama kesini lagi menemanimu”
Saya cium pipinya agak lama. Oksigen dan infus tetap dipasang ditubuh Ratna.
Ibu-ibu dari pesantren dan ART terus membaca ayat-ayat suci Al Qur’an, dengan lebih keras karena pasien yang disebelah sudah pulang tadi pagi.
Alhamdulillah.
Sama seperti hari sebelumnya, saya pulang kehotel sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelum pulang saya berpesan pada suster jaga dan ibu-ibu yang menjaga Ratna agar menelpon saya bila terjadi sesuatu pada Ratna.
Malam itu saya terus berdoa, agar Allah memberikan yang terbaik menurut-Nya pada Ratna. Saya tidak tahu sampai kapan saya harus menunggui Ratna , tapi saya ikhlas. Saya bertekad akan terus menemaninya di Tasikmalaya, sampai Ratna bisa dibawa pulang ke Jakarta.
Kondisi Ratna selanjutnya, akan saya informasiksn pada tulisan saya berikutnya.***