Beranda / PSYCHOLOGY / REHABILITASI JIKA DEPRESI || Retno Triani Soekonjono || Psikolog

REHABILITASI JIKA DEPRESI || Retno Triani Soekonjono || Psikolog

REHABILITASI JIKA DEPRESI || Retno Triani Soekonjono ||
Psikolog

(CIAMIS, 11/02/2022). Cheslie Kryst (30 Tahun) pemenang kontes Miss USA 2019, yang juga pengacara di Carolina Utara
meninggal dunia usai melompat dari gedung apartemen di Manhattan (30 Januari 2022).
Dirinya dinyatakan tewas di tempat kejadian oleh polisi.

Ibunda Cheslie mengatakan bahwa putrinya mengalami kondisi yang dinamakan ‘high-functioning depression’.

Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat, yang terus-menerus terjadi.
Gangguan ini memengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku individu dan dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.
Akibatnya Besar kemungkinan Individu mengalami kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari, dan Ia mungkin merasa seolah-olah hidup tidak layak untuk dijalani.

Seperti dikutip dari WebMD, ‘high-functioning depression’ adalah istilah untuk seseorang yang hidup dengan depresi tapi tampak bahagia dan selalu positif di luar. Maka dari itu Cheslie yang meninggal di usia 30 tahun tersebut bisa menyembunyikan sakit mental yang dideritanya di depan publik.

Depresi dapat terjadi karena berbagai alasan dan memiliki banyak pemicu yang berbeda, antara lain :

Peristiwa yang menegangkan.

Banyak orang mengalami peristiwa yang membuatnya stres, seperti kehilangan pasangan atau putusnya hubungan. Ketika peristiwa yang membuat stres ini terjadi, risiko Individu menjadi depresi akan meningkat jika Ia mengucilkan diri, tidak mau bertemu teman dan keluarganya dan mencoba mengatasi masalahnya sendiri.

Kepribadian.

Seseorang kemungkinan lebih rentan terhadap depresi jika Ia memiliki ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri atau terlalu kritis terhadap diri sendiri. Hal ini kemungkinan karena gen yang Ia warisi dari orang tua, pengalaman awal hidupnya, atau keduanya.

• COVID-19 sangat mungkin menimbulkan depresi.
Lock Down ataupun
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu peraturan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19
adalah saat yang menyedihkan dan penuh ketidak pastian.
Bahkan ketika beberapa tempat mulai “dibuka” kembali setelah berbulan-bulan “dikunci”.
Individu mungkin kehilangan pekerjaan , harus berjuang keras secara finansial, berduka karena kehilangan orang yang Ia cintai atau kehidupan yang Ia kenal sebelum pandemi, atau merasa frustrasi karena terus menerus harus menjaga jarak. Hidup di zaman virus Covid dapat memiliki efek mendalam pada suasana hatinya dan sangat beresiko menimbulkan depresi.

Kesuksesan.

Deborah Serani, psikolog dan penulis buku pemenang penghargaan “Living With Depression” , mengatakan bahwa orang-orang terkenal lebih gigih dan berusaha keras berjuang melawan depresi.
Kesuksesan yang luar biasa, dan jumlah waktu serta usaha yang luar biasa yang diperlukan untuk mencapainya, dapat membuat hidup terasa terjal, melelahkan dan kesepian. Perlu usaha terus menerus untuk mempertahankan posisi puncak.

☑️Orang-orang terkenal yang mengalami depresi :

• Harrison Ford:
Aktor yang terkenal ini pernah mengalami perasaan dan kondisi yang sesuai dengan deskripsi depresi (meskipun dia tidak pernah benar-benar menggunakan kata itu).

Angelina Jolie.
Sebelum dia menjadi pemenang Oscar, Duta Besar PBB, penulis, sutradara, dan ibu dari enam anak, Angelina Jolie adalah seorang remaja yang mengalami depresi serius.

Michael Phelps,
perenang Olimpiade paling terkenal sepanjang masa.
Depresi Phelps bahkan menyebabkan dia “memaksa”orang-orang yang penting baginya keluar dari hidupnya.
Phelps beralih ke penyalahgunaan obat, dan ditangkap dua kali karena DUI sebelum menyadari bahwa dia membutuhkan bantuan.

*️⃣Gejala dari orang yang depresi antara lain adalah :

• Perasaan sedih, kekosongan atau keputusasaan dapat membuat orang menjadi
mudah marah atau frustrasi, bahkan untuk hal-hal kecil.

• Kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar atau semua aktivitas normal, seperti seks, hobi, atau olahraga.

• Mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia atau sebaliknya terlalu banyak tidur.

• Berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan atau sebaliknya meningkatnya keinginan untuk makan.

• Kecemasan, agitasi atau kegelisahan

• Perasaan tidak berharga atau bersalah, terpaku pada kegagalan masa lalu atau menyalahkan diri sendiri

• Pikiran yang sering atau berulang tentang kematian, pikiran untuk bunuh diri, dan percobaan bunuh diri.

☘️Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri:

• Hubungi Dokter Spesialis Kejiwaan dan Psikolog yang Anda kenal.

• Hubungi orang dekat atau orang yang Anda cintai.

• Hubungi seorang ustad, pendeta, pemimpin spiritualp dalam komunitas keimanan Anda
Ceritakan masalah dan perasaan Anda dengan terus terang, disertai keinginan untuk mendapat pertolongan.

“Sibukkan diri Anda jika Anda ingin menghindari depresi. Bagi saya, tidak aktif adalah musuh.” Matt Lucas, (Komedian).***

 

Avatar Dr. Gumilar, S.Pd.,MM

Artikel menarik Lainnya